Kamis, 03 Februari 2011

moral bangsa, bangsa bermoral?






Pornografi? kayaknya belakangan ini sering banget di bahas dimana-mana. Mulai dari kasus pornografi yang membuat Ariel Peterpan masuk penjara dan beberapa bulan setelah itu masalah akan di blokirnya Blackberry akibat belum di adanya pemblokiran situs porno di jaringan Blackberry.
Kalau kita pikir kembali agaknya aneh ketika pemerintah membuat besar masalah Ariel dan masalah RIM untuk Blackberry. Pertama untuk masalah Ariel, waktu video porno yang ia lakukan bersama beberapa artis tersebar banyak sekali muncul masa dari mana-mana yang mendemo Ariel dan berkata bahwa ia merusak moral bangsa. Sebenarnya ia yang merusak moral bangsa atau moral bangsa yang memang sudah rusak dari awal. Sudut yang bagaimana Ariel merusak moral bangsa? karna ia melakukan adegan pornografi yang kemudian tersebar dan ditakutkan apabila di lihat oleh anak di bawah umur akan merusak moral mereka, begitukah? rasa-rasanya memang moral bangsa yang telah rusak dari awal yang kemudian Ariel pun dijadikan kambing hitam dipersalahkan oleh masyarakat atau bisa saja Ariel merupakan pendeskripsian atas moral bangsa yang telah rusak.
Bisa di bayangkan, Anda menikah dan merekam "adegan" dengan suami/istri (oke, Ariel memang belum menikah dan melakukannya dengan istri orang), kemudian Anda jadikan dokumentasi pribadi Anda, apakah Anda akan terima kalau Anda masuk penjara karna hal tersebut dan tuduhan bahwa Anda merusak moral bangsa? Saya rasa tidak, karna pendokumentasian itu merupakan hak pribadi, dan itu yang dilakukan Ariel. Dan protes keras yang mengecam ia merusak moral bangsa, bolehkah itu dipertanyakan lagi?
Apakah jadi tanggung jawab Ariel apabila anak di bawah umur menonton adegan yang merupakan dokumentasi pribadi Ariel tersebut? Saya rasa, harusnya para orang tua yang mempunyai tanggung jawab atas hal tersebut, karena apabila orang tua dapat mengawasi anak dengan baik, mau Ariel yang membuat video mesum, atau bahkan tetangga Anda yang membuatnya, bukan sebuah masalah besar yang harus dibesar-besarkan dengan emosi dan kecaman yang berlebihan.

Lain lagi dengan masalah RIM yang membuat Blackberry hampir di blokir di Indonesia. Rasa-rasanya masyarakat Indonesia ini merupakan masyarakat yang telah dewasa bukan seorang anak di bawah umur yang harus terus di awasi dengan cara yang berlebihan. Kalau pemerintah mengawasi masyarakat seakan orang tua mengawasi anak yang memasuki masa pubertas, lalu apa fungsi dan tanggung jawab keluarga disini? Bukankah masih banyak urusan negara di bidang komunikasi dan informasi yang lebih besar dan lebih bermakna untuk orang banyak daripada sekedar mengurusi urusan yang dapat diurusi oleh masing-masing indovidu ataupun keluarga.

Kasus pornografi yang berkaitan dengan Ariel dan Blackberry ini harusnya dapat menjadi kontemplasi untuk masyarakat Indonesia untuk ke depannya agar tidak mengurusi urusan orang lain, dan tidak mengecam sesuatu buruk sebelum melihat ke diri sendiri apakah sudah cukup baikkah kita yang mengecam dan memaki dari yg dikecam dan di maki.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar