Senin, 21 Februari 2011

Class, Friends, Family

Karena masalah seorang individu bisa menjadi sekelompok dan beberapa kelompok bisa menjadi satu


Gue setuju sama pernyataan diatas, walaupun ga begitu setuju sepenuhnya sih. Tapi memang gue rasa, manusia itu baru bisa mulai memahami dan mengerti sesuatu setelah ia mendapat sebuah masalah. Indonesia misalnya, mungkin kalo dulu Indonesia ga di jajah sama Portugis, Belanda, sampai akhirnya Jepang dan merasa senasib satu penderitaan ga bakal ada nama Indonesia, yang ada justru kepentingan-kepentingan kerajaan masing-masing maupun ras dan agama masing-masing. Tapi tunggu, disini gue gamau ngebahas tentang masalah Agama, Ras, Suku, maupun persatuan Indonesia, terlalu berat dan terlalu luas buat di bahas disini, sama orang yang pengetahuannya masih sempit kayak gue. Gue lebih suka ngebahas apa yang ada di sekitar gue yang pasti banget bisa gue pahami dan gue mengerti, yaitu lingkungan gue, lingkungan perkuliahan gue.

Sudah hampir 2 tahun gue berkeliaran disini, mundar-mandir demi masa depan gemilang *soundtrack oh ibu oh ayah selamat pagi kupergi sekolah sampaikan nanti*, selama hampir dua tahun disini banyak banget suka dan pastinya duka yang gue dapet, dan karena kelas gue kelas super fantastis bombastis yang isinya ga akan berubah manusia-manusianya sampai 4 tahun nanti (sampai kita lulus), jadilah suka dukanya kerasa banget.

gue mulai dari Sukanya dulu:

Pertama
, di kelas ini gue ngerasain banyak banget kejutan dan kenangan dan oke emang baru sekarang-sekarang ini gue rasain. Mulai dari makrab sampai ke begadang bareng maupun touring ke Wonosobo (walaupun yang ini gue ga ikut, tapi ngeliat foto anak-anak seru banget).

Kedua
, Kelas ini dari segala yang ada, ngebuat semua dari kita yang ada di dalamnya belajar lebih mengenal satu sama lain, tanpa ada aku, kamu, maupun mereka, cuma ada kami, Ya EFC (yang entah dari mana nama ini dibuat sama komting gue yang awalnya cuma ngerjain beberapa anak di kelas ini, tapi sekarang malah jadi maskot loh).

Ketiga,
kelas yang kompak ga akan jauh dari yang namanya, cintaaaa lokasi, yap cinlok. Banyak banget kalo diliat-liat cinlok yang terjadi di kelas ini, pastinya bukan karna semua orang disini saling mencari mangsa, tapi karna seringnya bareng sampai ngebuat kekerabatan kita yang erat yang dengan sendirinya mincul "chemistry" di dalam kelas ini, kalo kata mbak Riske temen gue, "witing tresno jalaran soko kulino", yang artinya Cinta itu datang kerna terbisa yang dia buktiin dengan terjadinya cinlok antara dia dan mas muslim :)

kalo suka itu ada, pasti selalu di temenin sama duka,

Duka pertama yang kelas ini rasain ketika salah satu teman kelas gue dengan inisial mas bewok jatuh dari lantai 2 kosan temen gue. Kita semua satu kelas menjadi panik dan tanpa babibu lagi, kita langsung ngejenguk si mas bewok dengan modal iuran yang kita kumpulin sekelas. Alhamdulillah mas bewok pun selamat walaupun otaknya tetep agak ga beres.

Kedua, ini gue rasa duka yang berat banget yaitu kepergian temen kita yang selalu bisa kita kenang dengan baik betapa hebatnya orang ini, iya, ICHA. Kepergian dia sangat mengejutkan seisi kelas, di minggu pagi dengan pertemuan terakhirnya dengan beberapa anak kelas sebelah ketika senam bareng, kemudian berujung pada perginya Icha menuju rumah ALLAH SWT. Mungkin Icha memang secara nyata sudah tidak bersama kita lagi, tapi percaya deh ketika kita semua tutup mata kita dan ingat namanya, senyumannya dan kelakuannya yang selalu menyenangkan selalu bisa kita ingat dengan baik. happy disana ya cha, bantu kita meraih cita-cita kita :)
Dan yang ketiga, dan menurut gue ini duka yang paling krusial, karna menurut gue duka ini bukan berasal dari seseorang yang kemudian bisa diselesaikan bersama, tapi lebih kepada masalah yang berasal dari diri sendiri dan harus diselesaikan oleh diri sendiri. Ya, menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Kalau dilihat ga ada yang salah dalam hal ini karna manusia selalu punya sifat ini di dalam dirinya, namun ketika keinginan ini bisa menjadi sebuah rasa sakit bagi orang lain, teman yang sudah lama bersama dengan berbagai cerita suka dan duka, inilah yang sangat menjadi duka. Dan semoga saja tiap harinya keinginan ini tetap dapat terus berjalan beriringan dengan kesenangan teman-teman kita, yang sekarang sudah lebih terasa disebut keluarga. Karna menurut gue, kesenangan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa sama tertawa dan bergembira saling mendukung ketika senang maupun duka, senang yang dapat dibagi jauh lebih menyenangkan kan daripada senang diatas kesedihan yang lain? :)

Gue cuma berharap, apa yang sudah kelas ini capai, kekerabatan, pertemanan dan kekeluargaan ini dapat semakin dekat dan terus bertahan. Ibu gue pernah bilang,
Ketika keluargamu tak ada bersamamu, maka temanmulah yang dapat menggantikan keluargamu dirumah


DULU





SEKARANG




Semoga apa yang sudah kita capai sampai hari ini, tidak akan hilang karena ego yang ada di diri masing-masing, karena:

Who lose money, lose much
Who lose friends, lose more

Tidak ada komentar:

Posting Komentar