Minggu, 15 Mei 2011

Proyeksi

rasanya malas untuk bangun, azan subuh saja baru berkumandang 5 menit lalu. Mandi, bersiap dan mengawali kegiatan dengan mengejar bus yang dilanjutkan dengan mengejar bus transjakarta. Sempit, agak malas untuk berdesak-desakan, namun apa boleh buat, absen sidik jari sudah menghantui di ujung pintu yang sempit. Laporan finance yang harus diselesaikan esok hari, lembur dan lembur hanya cara itu yang bisa dilakukan daripada mendengar caci maki atasan yang tiada habisnya. Mengantuk, bosan, bersama laporan yang tak kunjung selesai. Untungnya besok akhir pekan, ada baiknya sedikit menghirup udara di alam terbuka. Namun sial, telepon dari atasan mengenai klien yang mendadak datang membuat akhir pekan ini kembali tertunda. Capek, jenuh, mengantuk, rasanya masih ada sedikit waktu untuk sekedar bersantai, nyatanya jam menunjukkan pukul 12 malam, mau tidak mau harus tidur, atau besok akan dapat surat peringatan karena terlamabt, gajipun berkurang lagi.

Membayangkannya saja sudah membuat kepala sedikit pusing, terjebak dalam ruang segi empat dengan segala aturan yang membuat diri tidak dapat berkembang sesuka hati, memenuhi apa yang disuka dan bertindak akan apa yang tidak disuka. Mungkin hidup seadanya dengan takaran kepuasan yang lebih dari cukup rasanya lebih berarti daripada hidup dengan waktu terbatas, melakukan hal yang kurang disuka demi setumpuk uang dan ambisi-ambisi entah dari mana asalnya. Aku bukan robot yang harus di program kerja dan kerja dengan tombol enter sebagai keputusan yang harus di jalani. Aku mau lebih dari itu, bermimpi, berimajinasi, berkembang, dan berlari, menikmati dan membuat keputusan dengan diri ini sebagai penentu, dan menjalankannya dengan penuh semangat dan sukarela, hingga kata bekerja bisa kuganti dengan kata bermain, karna aku menyukainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar